Selasa, 15 Januari 2008

Kepemimpinan Generasi Muda adalah Kepemimpinan Yang Mengubahkan/Membebaskan

Bagian I
PENDAHULUAN

Dalam makalah ini akan diuaraikan tentang Kepemimpinan Generasi Muda. Yang dimaksud dengan kepemimpinan generasi muda adalah kepemimpinan yang membebaskan. Kepempinan yang mengubahkan/membebaskan ini menjadi sebuah gaya, tipe dan sekaligus karakteristik kepemimpinan generasi muda gereja Kemah Injil Papua.
Sistematika tulisan ini, antara lain: Bagian Pertama, Pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang masalah, Pokok Masalah, Tujuan tulisan dan Penjelasan; Bagian ke dua, Mengenal Para Pemimpin Pembebasa yang terdiri dari: Kepemimpinan Musa, Kepemimpinan Daud, Kepemimpinan Nehemia, dan Kepemimpinan Yesus; Bagian ketiga, Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Penutup

LATAR BELAKANG MASALAH

Dasar-dasar pemikiran tulisan ini antara lain:
1. Kondisi ril kehidupan masyarakat dan gereja di Tanah Papua memprihatinkan, yaitu sisi ekonomi gizi buruk, harga barang di pasaran serba mahal; sisi social terlihat kecemburuan social karena yang kaya tambah kaya dan yang miskin tambah melarat, mode hidup individualistis makin bertambah para penganggur; sisi agama banyak ajaran sesat karena kurang penafsiran; sisi politik kebanyakan masyarakat menjadi korban politik ketidak adilan, kekerasan, dan penindasan; sisi budaya mengalami kegoncangan karena percampuran buadaya antara budaya local, budaya pendatang bahkan budaya global.
2. Pengaruh Pembangunan pemerintah, politik uang, kurang pemerataan pembangunan, KKN.
3. Masalah Pelayanan Gereja yaitu, hamba Tuhan yang menganggur, kurang sepaham para pekerja gereja generasi tua dan generasi muda; masalah liturgy. masalah pemahaman teologi, masalah hamba Tuhan perempuan, masalah kepemimpinan organisasi gereja

POKOK MASALAH

Pertama, Apa factor penyebab terjadinya seluruh permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat, pemerintahan bahkan gereja di Tanah Papua?
Kedua, bagaimana mengatur strategi yang tepat untuk mencari solusi agar seluruh masyarakat, pemerintah dan gereja dapat keluar dari seluruh permasalahan tersebut.

TUJUAN MAKALAH
Fokus tulisan ini antara lain:
Pertama, memahami dengan benar seluruh permasalahan yang terjadi di lingkungan masyarakat , pemerinthan dan gereja di Papua;
Kedua, mencari dan menetapkan langkah-langkah strategis bagi penyelesaian seluruh permasalahan;
Ketiga, memberi sumbangan pikiran bagi pelayan gereja generasi muda sebagai dasar pijakan dalam membangun tubuh Kristus.

PENJELASAN ISTILAH

Pertama. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah memberi pengaruh kepada orang lain. Seorang Pemimpin dapat berkata, “Mari ikutlah aku”? Yesus yang hadir di dunia ini dengan penekanan khusus pada kesamaan martabat manusia merupakan landasan kokoh dari konsep kepemimpinan kristiani. Yesus tidak pernah menolak siapapun yang mencari dan datang kepada-Nya.
Di dalam kepemimpinan Kristiani terdapat nilai-nilai universal berdasarkan semangat hidup Yesus yang memfokuskan diri pada manusia ( dan bukan orientasi pada barang atau ternologi), oleh manusia dan untuk kepentingan manusia. Kepeminpinan yang membebaskan adalah kepemimpinan yang mengakui orang lain apa adanya. Iman Kristiani tidak hanya menerima universalitas manusia, tetapi juga mengakui bahwa setiap manusia adalah unik dan memiliki roh dan karunia yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kepemimpinan yang dijiwai oleh iman Kristiani menuntut kemapanan dan kematangan sikap pemimpin untuk dapat mengembangkan keunikan, spirit, dan karunia, yang beragam dalam wadah dan tujuan yang sama.

Kedua, Generasi Muda
Generasi atau angkatan muda, yang penuh dengan energi dan potensi yang hebat antara umur 17 sampai 30 tahun.

Ketiga, Mengubahkan
Yang dimaksudkan dengan mengubahkan adalah suatu proses dimana terjadi perubahan bentuk, model, gaya, dan struktur tertentu. Mengubah juga diartikan sebagai membebaskan.

Bag II.
KEPEMIMPINAN YANG MENGUBAHKAN

Pada bagian ini akan diuaraikan tentang Kepemimpinan Yesus. Yesus adalah pemimpin yang memimpin dengan gaya, visi dan misi perubahan/pembebasan. Sekilas pintas akan dibahas dalam materi ini.

YESUS SEBAGAI PEMIMPIN YANG MENGUBAHKAN

Yesus adalah seorang yang rendah hati, bersidia berkorban dan memenuhi kebutuhan sejati orang lain. Yesus memang teladan sempurna dari seorang pemimpin yang melayani, menggembalakan dan mengubahkan atau membebaskan.



1. Nilai-Nilai yang Diperjuangkan Yesus

1. Yesus Memberkati.
Yesus tidak memberkati pemimpin besar-besar, orang-orang kaya, para ahli taurat/pemimpin agama; tetapi Yesus memberkati mereka yang miskin rohani/jasmani, mereka yang berdukacita karena kekurangan, mereka yang rendah hati, murah hati dan murni hati. Penekanan Yesus adalah membangun kerinduan dan sikap hati mereka kepada Allah.

2. Yesus Membangun Nilai-Nilai Dasar
Yesus menerangkan apa itu pembunuhan, perzinahan, perceraian, balas dendam. Ia juga menekankan memberi bagi orang miskin (Matius 19:21)

3. Yesus menekankan kesempurnaan hidup
Ia menganjurkan dan menghidupi nilai-nilai yang menjadi standar Allah (Matius 5:48). Mereka harus membutuhkan dan merindukan Allah. Nilai-nilai kerajaan Allah, yaitu hidup kesempurnaan dari Allah mengendalikan kepemimpinan Yesus. Kepemimpinan yang mengubahkan dari Yesus Kristus didasarkan pada nilai-nilai yang kita tidak bisa berharap mampu mencapainya. Untuk masuk kerajaan-Nya dan melayani-Nya, kita harus menerima pembebasan dari Allah. Jika demikian kita dapat bertumbuh menuju suatu perilaku yang konsisten dengan nilai-nilai Allah melalui Kuasa Roh Kudus yang ada di dalam kehidupan kita.

2. Visi Yesus Yang Mengubahkan/membebaskan

Yesus menyampaikan visi dan misinya-Nya dengan jelas. Ia menyatakan diri-Nya sebagai Mesias yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Lukas menulis hal itu dalam pasal 4:17-19:
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan khabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat telah datang.”

Jika diteliti maka dari nats tersebut terlihat visi dan misi Yesus yang membebaskan umat-Nya dari bebagai sisi kehidupan manusia, antara lain:
1. Yesus memberi khabar baik kepada umat-Nya yang miskin baik jasmani maupun rohani (Ia memperjuangkan hal ekonami umat-Nya);
2. Yesus memberitakan pembebasan bagi umat-Nya yang tertawan (Ia memperjuangkan keselamatan manusia);
3. Yesus membuka mata bagi umat-Nya yang buta (Ia memperjuangkan hal kesehatan dan pendidikan);
4. Yesus membebaskan umat-Nya yang tertindas ( Ia memperjuangkan hal-hal ketidak adilan dan ketidak benaran );
5. Yesus memberitakan tahun rahmat Tuhan kepada umat-Nya ( Ia mengumumkan pembebasan menyeluruh kepada umat manusia).
6. Yesus juga datang untuk memberi kehidupan yang berkelimpahan bagi mereka yang menerima-Nya (Yohanes 10:10).
Yesus memiliki suatu visi dan misi kepemimpinan yang sangat dalam, yaitu Ia datang untuk mentransformasi (mengubah) dunia, membebaskan umat-Nya secara menyeluruh, melayani semua orang tanpa pandang muka dan memberi hidup yang berkelimpahan bagi mereka yang menerima-Nya.

3. Yesus Membangun pola pikir yang Baru
Orang-orang yang hidup di zaman Yesus mengharapkan seorang Mesias yang mengadakan perubahan yang hebat. Pola pikir mereka, antara lain: Ia akan mengelilingi seluruh daerah, mengendarai seekor kuda yang besar, memegang pedang yang hebat, dan memimpin pasukan yang amat besar untuk mengusir penjaja Romawi keluar dari tanah perjanjian. Selanjutnya Ia akan mendirikan suatu kerajaan yang akan menggentarkan dan mengagumkan musuh-musuh-Nya sebuah kerajaan damai dan adil yang tidak pernah berakhir (Yesaya 9:6;Daniel 4:34;6:27). Lalu sampai saat Yesus terangkat kesurga merekapun bertanya, kapan Yesus akan mendirikan kerajaan-Nya di bumi?
Benar, Yesus adalah tokoh pengubah dunia, sang pembebas dan Raja di atas segala Raja. Ia datang memperjuangkan segala aspek kehidupan manusia. Ia dengan gagah berani melawan musuh-musuh-Nya. Ia tegas dengan segala perkataan-Nya. Ia berusaha membela hak-hak kaum lemah dengan menentang hukum-hukum manusia yang ada. Dengan cara: Ia telah menjadi manusia, selalu taat kepada Bapa-Nya, bekerja sesuai rencana Bapa-Nya, penuh lemah lembut dan setia.
Yesus menantang Kaum Farisi.
Orang-orang Farisi datang menentang Yesus tentang Puasa. Mereka katakan mengapa murid Yesus mengabaikan puasa? Sedangkan murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi berpuasa taat pada aturan Yahudi?
Jawaban-Nya: Mereka tidak perlu berpuasa karena mempelai laki-laki ada bersama mereka puasa itu bisa dilakukan kalau mempelai laki-laki itu tidak bersama mereka .kedua, Yesus mengajar ukuran perubahan, yaitu Ia menyatakan pesan-Nya dengan suatu kain yang belum susut ditambalkan pada kain tua atau anggur baru yang dituang ke dalam kirbat lama (Markus 2:18-22). Yesus sedang mengajarkan pola pikir yang baru. Tidak boleh bercampur dengan pola pikir yang lama dari hokum-hukum Yahudi. Keselamatan manusia tidak dapat dicampur dengan Yudaistik. Orang-orang Farisi mendasarkan agama mereka tetapi Yesus membawa suatu pembaharuan hati dan jiwa.
Kepemimpinan Yesus merubah pola pikir lama yang berdasarkan tradisi agama Yahudi dan memberikan pola pikir yang baru dari Yesus sendiri sebagai Pengubah dan pembebas bagi umat-Nya dengan jalan memberi hati dan pikiran yang baru dengan pengorbanan-Nya di salib.




4. Yesus Sebagai Pemimpin Yang Berwibawa&Berkusa

Apakah ada kewibawaan di dalam diri Yesus?
Secara manusia Ia adalah Anak tukang kayu dari Nazaret. Tidak ada sesuatu yang menggentarkan dunia yang datang dari Nazaret. Namun demikian Yesus memilih kampung ini menjadi basis dan pusat pelayanan Yesus di bumi walaupun pernah Yesus ditolak disana. Mereka tidak menghargai Dia. Mereka menolak Dia. Cari Dia untuk dibunuh. Walaupun begitu Yesus tetap bekerja dengan langkah pasti dengan penuh ketenangan. Yesus melakukan tugas sebagai pemimpin dengan gaya pelayanan. Sebagai pelayan Ia mengorbankan diri-Nya bagi semua orang. Ia berkata Aku datang bukan untuk dilayani tetapi melayani. Aku datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Apakah ada orang yang mengagumi dan mengikuti Yesus? Ya, banyak orang yang mengikuti Yesus, sesudah mereka diampuni dosanya, disembuhkan dari penyakit, diusir roh jahat, dibangkitkan dari antara orang mati, dibukakan matanya, diberikan hidup kekal.

Apakah Yesus adalah tipe pemimpin yang Anda kagumi? Apakah jawaban Anda?
Bukti Alkitab menunjukkan bahwa, ketika orang banyak mendengar Yesus mengajar, mereka melihat saling menatap satu dengan yang lain dengan keheranan.
(1) Mereka kagum melihat Yesus mengusir roh-roh jahat (Markus 1:21-28); mengampuni dosa (Markus 2:5-12); Yesus meneduhkan angina ribut, mereka menjadi takut dan kagum (Markus 4:41); mereka gemetar melihat kuasa kesembuhan-Nya (Markus 5:30-34).
(2) Yesus memiliki kasih dan juga kuasa , seperti yang dikatakan oleh Petrus “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16).
(3) Yesus dikagumi dan sisambut oleh masyarakat Yerusalem, ketika Ia memasuki kota Yerusalem dengan mengendarai seekor keledai yang berjalan lambat itu, dengan menatakan “Hosana”, “Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan”…”Hosana di tempat yang maha tinggi (Markus 11:9,10) Orang Nazaret yang rendah hati ini adalah seorang pemimpin yang penuh wibawa dan kuasa yang menghenrankan dan menggentarkan dunia.
(4) Kewibawaan dan kuasa kepemimpinan Yesus ada didalam kerendahan hati-Nya, ketaatan-Nya, pengorbanan-Nya dimana ia memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia.

5. Yesus seorang Pemimpin Yang Menggembalakan

Pada masa muda-Nya, Yesus kerap melihat gembala-gembala memimpin domba mereka ke padang rumput yang terletak di lembah dekat Nazaret. Ia mengamati seorang gembala memeluk domba, merawat domba itu dengan lembut. Kadangkala Ia mendengar gembala memanggil domba-dombanya dan domba-domba itu berlari mengikuti pemimpin mereka. Ia juga memperhatikan bagaimana gembala melindungi domba-dombanya dari serigala. Disana juga terdapat gembala-gembala upahan. Pagi-pagi para gembala membuka pintu dan menuntun domba-domba ke dimana ada rumput yang banyak dan pada sore harinya membawa kembali ke kandangnya masing-masing. Yesus banyak belajar dilapangan terbuka bagaimana memelihara domba-doma di Palestina, khususnya di desa Nazaret.
Sebagai gembala yang Baik, Yesus memperhatikan umat-Nya yang hidup dizaman-Nya dan Ia menyiapkan gereja masa depan. Beberapa aspek yang berhubungan dengan Yesus seorang pemimpin yang menggembalakan:

5.1. Yesus adalah gembala yang baik (Yohanes 10:1-18)
5.2. Ia mengasihi domba-dombanya dan menyerahkan nyawa-Nya,
5.3. Ia mengenal setiap domba dan mengenal namanya masing-masing,
5.4. Ia mengenal seluruh kebutuhan domba-dombanya.
5.5. Ia merawat setiap domba yang kena luka hati dan yang gelisah hati.
5.6. Ia membawa domba-dombanya yang letih lesu dan berbeban berat kepada perhentian dan damai sejahtera.
5.7. Ia menyingkirkan segala kelemaham manusia (Matius 8:16-17)
5.8. Ia mengusir roh-roh jahat (Markus 6:7); mengkhotbahkan tentang pertobatan (Markus 6:12); memberitakan tentang khabar baik (Markus 1:15).
5.9. Ia memberdayakan murid-murid-Nya (Lukas 9:1;10:1-24); menugaskan mereka untuk memimpin dan menggembalakan gereja-Nya (Markus 16:15;Yohanes 21:15-19).
Fokus kepemimpinan Yesus sebagai gembala adalah memenuhi kebutuhan rohani manusia dan juga Ia tidak mengabaikan memenuhi kebutuhan social, emosional dan kebuthan fisik.

6. Yesus Sebagai Pemimpin Yang Melayani
Yesus adalah model pertama tentang pemimpin yang melayani. Gagasan tentang pemimpin yang melayani terdapat dalam (Markus 10:42-45), Yesus berkata bahwa Ia datang untuk melayani dan memberikan kehidupan-Nya.
6.1. Yesus berulangkali mengatakan bahwa, Ia diutus dari surga untuk hidup dan mati (Yohanes 5:36-37;6:38-39);
6.2. Yesus pemimpin yang mengutamakan kepentingan orang lain (Pilipi 2:1-8;
6.3. Yesus pemimpin yang peduli dengan pergumulan umat manusia (Matius 20:34;Markus 1:31;Yohanes 11:35-38;
6.4. Yesus seorang pemimpin yang rendah hati (Pilipi 2:7,8);


MENGEMBAGKAN KEPEMIMPINAN GENERASI MUDA DENGAN KEPEMIMPINAN YANG MENGUBAHKAN

Kita tidak dapat memimpin persis sama seperti Yesus. Ia sebagai Allah melampauhi segala keterbatasan manusia. Ia menunjukkan keilahiaan-Nya dalam mengadakan mujizat, perkataan, nada/suara, sikap, perilaku dan persekutuan.
Namun demikian berulang kali Yesus mendorong para murid-Nya untuk mengikuti teladan-Nya, katanya “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Ku-perbuat kepadamu” (Yohanes 13:15). Lagi pula, katanya “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya” (1Petrus 2:21).
Kemanakah jejak Yesus mengarahkan para pemimpin Kristen pada masa kini?
Para generasi muda gereja kemah injil perlu memahami dan melanjutkan teladan kepemimpinan Yesus dalam pelayanan organisasi gereja dan pemerintahan dan kemasyarakatan.

Mengembangkan Karakter Seorang Pemimpin
1.1. Kehidupan Rohani, yaitu seseorang yang ingin menjadi pemimpin rohani ia harus memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Tuhan.
1.2. Kehidupan Pribadi, yaitu orang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki karakter yang baik dalam kehidupan pribadinya, misalnya rendah hati dan kesabaran.
1.3. Kehidupan Sosial, yaitu orang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki karakter yang baik dalam sosialnya, misalnya suka mengampuni orang lain.
1.4. Kehidupan Pernikahan dan Keluarga, yaitu orang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki karakter yang baik dalam kehidupan pernikahan dan keluarga
1.5. Kehidupan Keuangan, yaitu orang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki karakter yang baik dalam kehidupan keuangan.
1.6. Kehidupan Perkataan/ucapan, yaitu orang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki karakter dalam perkataannya; ia harus mengatakan kebenaran.
1.7. Kehidupan yang bermutu, yaitu orang yang ingin menjadi pemimpin harus memiliki karakter dalam kapasitas diri yang selalu menghasilkan buah-buah dalam segala waktu (Matius 21:18).

Mengembangkan Potensi Pribadi
Pengemnagan potensi pribadi merupakan pekerjaan utama tiap-tiap orang yang ingin menjadi pemimpin. Camkan ini, “Jika tidak seorangpun di dunia ini yang percaya kepada anda, Allah tetap mempercayai anda. Dengan keyakinan ini anda sanggup melakukan apa saja yang Ia ingin anda lakukan”.
Bentuklah Potensi Anda ( ada kemungkinan yang harus dibentuk),
Kembangkan Benih Anda (ada benih di dalam diri anda yang harus bertumbuh)
“Potensi adalah harta yang tak ternilai seperti emas,
Masing-masing kita memilki emas yang terpendam
di dalam hidup kita,
Tetapi kita harus menggali untuk medapatkannya.

Mengembangkan Pemimpin Kristen Yang Mengubahkan
Dapatkah kepemimpinan yang mengubahkan dikembangkan dalam suatu organisasi Gereja/Kristen?
Dalam Alkitab kita temui, Yesus mengembangkan murid-muri-Nya menjadi pemimpin Kristen yang mengubahkan ketika Yesus menyiapkan mereka untuk memimpin gereja baru.
1. Pemimpin puncak mengembangkan kepemimpinannya yang mengubahkan dengan program pengembangan visi, misi, inspirasi, kreativitas, kepemimpinan yang melayani dan kepemimpinan yang menggembalakan;
2. Mengembangkan pemimpin yang mengubahkan dalam suatu organisasi. Yesus mengembangkan murid-murid-Nya melalui kedatangan Roh Kudus (Yohanes 14:6); untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar (Yohanes 14:12-14;16:13-15);
3. Mengembangkan pemimpin muda melalui bimbingan (mentoring) , seperti Rasul Yohanes (1 Yohanes 2:12-14). Yesus adalah mentor atau pembuat murid yang habit (Lukas 9:1-6);

4. Mengubah Kepemimpinan Melalui Pengembangan Organisasi
Analisis kinerja dengan masalah-masalah yang ada
Mengurangi atau menambah program kerja atau kegiatan
Menetapkan tujuan-tujuan secara jelas dan spesifik
Melihat kesempatan-kesempatan yang lebih luas
Memperhatikan kelemahan-kelemahan teman kerja
Mendiskusi dan dialok dengan semua pihak dalam organisasi
Membina, mengubah, mengembangkan, struktur organisasi yang tidak sesuai dengan perubahn dunia
4. Mengembangkan Model Kepemimpinan Tim
4.1. Belajar dari model kepemimpinan Musa
4.2. Belajar dari Kepemimpinan Nehemia
4.3. G12 dari Yesus sebagai model Kepemimpinan Tim


Bag. III.
PENUTUP

Pada bab akhir ini memberikan kesimpulan dan saran-saran bagi para pemimpin gereja khususnya para generasi muda.

KESIMPULAN

“Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda” (1Timotius 4:12).
Yesus telah meninggalkan teladan kepemimpinan gereja kepada generasi muda untuk mengembangkan dan melanjutkan kepemimpinan gereja di jaman ini.
Berpikir positif. Jika anda pikir bisa anda pasti bisa. Jangan engkau rendah karena muda. Anda pasti bisa memimpin.
Anda pasti bisa menjadi pemimpin yang mengubahkan/membebaskan seperti Yesus;
Bersukaculah hai pemuda dalam kepemudaanmu, biarlah hatimu… dan pandanganmu…buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu… ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendakat tahun-tahun yang kaukatakan: “Tak ada kesenangan bagiku didalamnya!” (Pengkhotbah 11:9,10;12:1).
Tampillah orang muda Kristen. Biarkan orang muda memimpin baik dilingkungan gereja, pemerintahan, dan lingkungan masyarakat.
Dengan menggunakan model kepemimpinan melayani, menggembalakan, mengubahkan bahkan membebaskan umat dari berbagai belenggu dan penderitaan di tanah Papua. Amin

SARAN-SARAN

Saran-saran bagi Pemimpin generasi muda gereja Kemah injil:
Mengadakan analisa lingkungan kepemimpinan pemuda baik dalam organisasi gereja, pemerintahan maupun di lingkungan masyarakat;
Memahami model kepemimpinan yang mengubahkan atau membebaskan dari Yesus;
Mengadakan pengembangan kepemimpinan dan organisasi melaui pelatihan-pelatihan
Mengembangkan potensi-potensi pemuda sebagai pengembangan SDM kepemimpinan gererasi muda secara berkesinambungan;

KEPUSTAKAAN


ALKITAB. LAI
Barna, George
2004 Kepemimpinan Menjadi Suatu Pergumulan, Anda Akan Merasa Seperti
A Fish Out of Water … Jakarta: Imanuel

Handol, ML John,
2004 Jendral Pemimpin Bersenjatakan Tongkat Gembala…Yogyakarta: Andi Offset
Maxwel, C.John
1995 Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri Anda, Jakarta:Binarupa Aksara
Meyer, Joyce
2005 Pemimpin Yang Sedang Dibentuk, ..Jakarta: Immanuel
Senduk, H.L
Pelayanan Tuhan, Jakarta: Yayasan Bethel
Sendjaya
2004 Kepemimpinan Konsep Karakter Kompetensi Kristen, Yogyakarta:Kairos Books
Susanto, A.B
2006 Meneladani Jejak Yesus Sebagai Pemimpin. Yogyakarta:Adi Offset
Wofford, C.Jerry
2001 Kepemimpinan Kristen Yang Mengubahkan. Yogyakarta:Andi Offset


MAKALAH


MODEL KEPEMIMPINAN GENERASI MUDA :
KEPEMIMPINAN YANG MENGUBAHKAN/MEMBEBASKAN



MENGAWASI/MENILAI


MEMIMPIN


STRUKTUR ORGANISASI


PERENCANAAN STRATEGI


MISI


VISI



KOORDINASI
OLEH
PDT.YANCE NAWIPA, MA,M.TH

DISAMPAIKAN PADA
PORSENI ANGKATAN MUDA KINGMI DI TIMIKA
TANGGAL 15—20 OKTOBER 2007


DAFTAR ISI

POKOK HALAMAN

Cover

Bag.I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1
Pokok Masalah …………………………………………………… 1
Tujuan …………………………………………………………….. 1
Penjelasan Istilah ………………………………………………….. 2

Bag. II. MENGENAL PARA PEMIMPIN MENGUBAHKAN/PEMBEBAS

A. Yesus Sebagai Pemimpin Yang Mengubahkan ………………….. 2
B. Mengembangkan Kepemimpinan Generasi Muda Dengan
Kepemimpinan Yang Mengubahkan ……………………………… 6

Bag. III. PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………. 8
B. Saran-Saran …………………………………………………………. 9


KEPUSTAKAAN

Tidak ada komentar: